KRONOLOGIS AKSI
Pada hari Rabu tanggal 9 Januari 2013 seluruh elemen mahasiswa dan
pemuda Muna Makassar yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Perjuangan
Rakyat Muna (AMPERAM) melakukan aksi solidaritas terhadap situasi dan
kondisi masyarakat kabupaten muna yang menghadapi konflik horizontal
yang tidak pernah direspon secara tegas dan cepat oleh pemerintah Daerah
dan aparat keamanan.Masa aksi berkumpul dititik kumpul didepan pintu
II UMI sekitar pukul 12.30 WITA dan mulai bergerak menuju titik aksi
pada pukul 13.00 Wita di bawah komando kordinator Lapangan kawan Birin
dengan jumlah masa aksi sebanyak 30 orang . Dari titik kumpul
menuju titik aksi masa aksi selalu menyanyikan lagu-lagu perjuangan
sebagai pembangkit semangat dan orasi-orasi politik yang disampaikan
oleh para orator.Setiba di titik aksi para masa aksi disambut oleh media-media
local maupun nasional yang secara langsung meliput kegiatan aksi oleh
para mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam AMPERAM.
Salah satu orator politik yang bernama Peng Susanto menyampaikan orasi
politiiknya mengenai konflik horizontal yang terjadi di Kabupaten Muna.Dalam
orasinya dia menekankan kepada pemerintah Kabupaten muna yang harus
bekerjasama dengan aparat keamanan agar secara konsisten dan tegas menyelesaikan
konflik yang telah berlarut-larut dan memakan korban sekitar 5 orang
meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.Menurutnya tidak ada kata
tidak bagi pemerintah sebagai pemimpin serta mediator untuk tidak menyelesaikan
konflik ini dan dia juga mempertanyakan fungsi aparat keamanan dalam
hal ini Kepolisian untuk menjalankan tugas dan wewenangnya dalam mengayomi
masyarakat demi menciptakan ketertiban dan keamanan bagi seluruh masyarakat
muna yang sejak kasus ini selalu berada dalam ketakutan dan kekhawatiran
berada dalam wilayah Kabupaten muna.
Selanjutnya orasi politik disampaikan kawan samsuddin selaku orator
dalam kegiatan aksi ini. Dalam orasinya dia menekankan tentang pentingnya
memelihara jiwa persatuan bangsa yang terjewantahkan dalam filosofi
muna Hansuru-hansuru badha sumanomo konohansuru Liwu,hansuru-hansuru
Liwu sumanomo konohansuru adathi,Hansuru-hansuru Adathi sumanomo konohansuru
agama.menurutnya konflik horizontal yang melanda Muna telah bertolak
belakang dengan apa yang menjadi jiwa dan roh yang terkandung didalam
dasar bangsa Indonesia yakni pancasila serta bertentangan dengan filosofi
/ landasan muna yang mengutamakan tali persudaraan atau jiwa gotong
Royong.Dia juga menegaskan kepada pemerintah dan aparat keamanan agar
secepatnya menyelesaikan konflik horizontal ini melalui jalur perundingan
dengan melibatkan Bupati Muna,Kapolres dan tokoh-tokoh masyarakat.
Orasi politik terakhir disampaikan oleh sosok Kartini Muna yang tak
henti menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi rakyat yakni Hikmah Ramadhani.
Dalam orasi politiknya dia menyampaikan bahwa apa yang menjadi keresahan
dan kekhawatiran masyarakat muna terhadap konflik horizontal sebagai
bentuk ketidakpedulian/ ketidakberpihakan pemerintah kepada rakyat.dia
juga mengutip apa yang disampaikan oleh Ir.soekarno yang mengatakan
bahwa bangsa yang besar adalah suatu bangsa yang selalu memperhatikan
apa yang menjadi kebutuhan rakyatnya.jadi persoalan konflik horizontal
secara konsisten harus diselesaikan tanpa adanya diskriminasi apalagi
yang lebih parah Pemda hanya asyik beronani didalam alam pikirannya
tetapi tidak menyelesaikan konflik lewat implementasi dalam praktek.
Setelah orasi politik para masa aksi melakukan farian/tetrikal aksi
dengan membakar ban bekas sebanyak 4 buah yang dijejer sepanjang jalan
dibawah flyover.Menurut mereka pembakaran ban bekas ini sebagai
symbol kemarahan dan kekecewaan rakyat muna kepada PEMDA dan aparat
kepolisian yang tidak pernah menyelesaikan konflik horizontal yang terjadi
di Muna.Selanjutnya masa aksi menyanyikan Lagu Darah Juang sebagai symbol
keberpihakan mereka kepada seluruh rakyat Muna.Demonstrasi ini diakhiri
dengan pembacaan pernyataan sikap oleh kordinator lapangan dan sesudahnya
mereka membubarkan diri pada pukul 16.00 WITA.
PENULIS
TIM EDITORING AMPERAM-Muna